Monday 15 September 2008

My Lovely Husband


My Lovely Husband

Kehamilan merupakan proses alami, bukan hanya milik si calon ibu melainkan milik pasangan. Dalam kondisi seperti ini, suami bukan hanya bertanggung jawab pada persiapan dana persalinan belaka. Sayangnya salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu hamil di Indonesia dikarenakan kurangnya peranan keluarga, khususnya suami, dalam proses selama kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan. Padahal, keberadaan suami sangat berperan untuk membantu menenangkan kondisi fisik maupun psikis sang istri.


Menurut dr.Haryono, Sp.O.G yang berdinas di RSCM, idealnya seorang suami memiliki kemauan untuk mencari informasi tentang kehamilan hingga persiapan persalinan. Apalagi ketika persalinan telah di depan mata, tak pelak rasa cemas, takut, strees melebur menjadi satu di hati ibu. Belum lagi frekuensi kontrasi yang semakin sering justru menambah tegang suasana. Di saat seperti inilah ibu hamil membutuhkan peranan seorang suami sebagai mitra. “Suami adalah orang yang paling dekat dengan sang ibu sehingga bisa memberi support dan membuat ibu lebih bersemangat,” tukas dr. Harioyono.


Sekarang suami yang ikut mendampingi sang istri bukan pemandangan baru lagi. “Memang saat ini dianjurkan pendampingan, tapi masih ada beberapa rumah sakit yang belum memberlakukan atau dengan kata lain konservatif akan hal tersebut,” papar dokter Hariyono.


Pendampingan mendatangkan banyak faedah. Selain memberi semangat kepada ibu, menemani istri selama proses persalinan secara tidak langsung mengajarkan suami untuk bisa lebih menghargai dan perhatian Anda nantinya. Yang terpenting, keterlibatan suami juga bisa mengakrabkan ikatan batin antara ayah dan anak.


Jadi jangan ragu untuk melibatkan suami dalam persalinan. Agar suami tidak bingung dan panik, alangkah baiknya jika Anda mengajaknya untuk ikut bertanya kepada dokter perihal persiapan persalinan. Dengan beritu saat waktu persalinan suami dapat dengan sabar mendampingi Anda.


acuhkan rumor yang mengatakan bahwa suami yang menemani istri selama proses persalinan berakibat pada impotensi. Sebab kebenaran akan rumor tersebut masih belum jelas kebenanrannya dan termasuk langka yang mungkin hanya dialami satu dari sejuta suami.


Para ahli medis dengan tegas menyangkal rumor tersebut, mereka justru menyarankan kepada para suami untuk terlibat pada proses persalinan. Kata dr. Haryono dari RSCM, sebenarnya peranan suami dalam menantikan detik-detik persalinan sudah berlangsung lama. Bahkan, seharusnya suami juga ikut mendampingi sejak istrinya dinyatakan positif hamil oleh dokter.


Banyak yang hal yang bisa dilalukan seorang suami selain mempersiapkan dana persalinan. Ketika moment persalin tengah di depan mata, rasa cemas, takut, stress bercampur gembira berkecamuk menjadi satu. Suasana hati kian tegang dengan frekuensi kontraksi yang semakin sering menambah suasana hati kian tegang. Saat seperti inilah, peranan seorang suami dibutuhkan.


Keikut sertaan suami dalam proses kelahiran tak hanya akan membuat suami lebih menghargai dan memahami perasaan istrinya tapi juga bisa mengakrabkan iktana bathin antara ayah dan anak. Lantas hal apa sajakah yang bisa dilakukan calon ayah kala dilibatkan dalam persalinan:


  • Suami bisa ikut bertanggung jawab mempersiapkan kekuatan mental istri dalam menghadapi persalinan.
  • Walau kehdirannya hanya sebatas menemani, memegang tangan istri dan membisikkan kata-kata yang menghibur istri akan memberikan dorongan kekuatan mental ekstra bagi istri.
  • Meski tidak dapat mengurangi rasa sakit, kekutan mental yang diperoleh istri nantinya membantu si ibu untuk lebih kuat menahan rasa sakit yang akan mempermudah proses kelahiran.
  • Kehadiran suami, bisa membantu isrti untuk melakukan hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian istri selama proses kelahiran.
  • Membantu mengukur waktu kontraksi
  • Mengusap-usap punggung Anda sangat membantu.
  • Menjadi titik fokus dan bernapas bersama Anda pada saat kontraksi.
  • Sampaikan kepada suami untuk selalu mengikuti keinginan Anda saat rasa rasa sakit mulai terasa. Ini bertujuan agar kondisi psikologis si ibu sedikit relax.
  • Suami yang ikut dalam persalinan bisa ikut memeriksa keutuhan semua kelengkapan tubuh si Kecil begitu keluar dari perut Ibunya.
  • Bila suami sedang terserang sakit batuk atau flu, ada baiknya minta ia untuk mengunakan masker. by:9months

No comments: