Friday 18 July 2008

Hypnobirthing ibu melahirkan

Lanny Kuswandi

Membantu Ibu-Ibu Hilangkan Rasa Sakit Saat Melahirkan

Sudah empat tahun, Lanny Kuswandi (52) gencar memasyarakatkan hypnobirthing. Istilah yang masih sangat asing dikuping sebagian besar masyarakat Indonesia.

“Yang lama adalah proses edukasinya, karena masyarakat terlanjur dalam frame hypnosis pada konotasi negatif,” kata ibu dari dua orang anak ini.

“Hypnobirthing mengajarkan orang mensugesti diri ke hal-hal yang positif. Dalam kasus ibu melahirkan, sugesti itu berupa, melahirkan nyaman-melahirkan nyaman-melahirkan nyaman- seperti itu,” kata Lanny.

Tehnik ini juga mensugesti pikiran si bayi. Karena jabang bayi itu memiliki kepekaan. “Kita dapat mensugesti dengan mengatakan bahwa ia anak baik, pintar, dan sebagainya,” kata Lanny. Peran suami dalam latihan hypnobirthing pun sangat perlu untuk membantu mental istri. “suami mesti dilibatkan sejak proses awal. Sehingga pemahaman itu didapat bersamaan, tidak salah satu saja. Saat si istri sudah paham, bila suaminya belum, maka ia akan kesulitan lagi nantinya dalam menjelaskan,” kata Lanny

Sejak teknik ini diperkenalkan, animo ibu-ibu hamil terhadap program yang dipelajari Lanny di negeri Kanguru selama tiga bulan itu, sangat antusias. “Mungkin karena mereka melihat juga contoh sukses yang melahirkan dengan cara ini,” kata Lanny.

Cita-cita sekolah keluar negeri kandas setelah Lanny lulus dari ikatan dinas sekolah kebidanan St Carolus lulusan tahun 78 ini. Penggemar makanan dari mie ini mendapat pekerjaan sebagai bidan dengan gaji besar di sebuah klinik kebidanan yang dikhususkan bagi warga negara asing. Bahkan mampu bertahan sampai 15 tahun.

Merasa jenuh, Lanny lalu berusaha mencari pekerjaan baru. Koonsekuensinya, pendapatannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan yang diterimanya di tempat yang lama. Bahkan, di tempat baru ia kesulitan beradaptasi. Padahal, ia sudah banyak menimba imu dari ahli meditasi, seperti Merta Ada maupun Ni Suryani. Bersamaan dengan itu kondisi keluarganya tertimpa gelombang krisis moneter. Kondisi ini membuatnya stres berkepanjangan hingga jatuh sakit.

Beruntung di tempat kerja yang baru Lanny berkenalan dengan Dr. Erwin Kusuma, Sp.Kj, yang kemudian mengenalkannya dengan metode hypnoterapi.

Lanny jadi ketagihan dengan hypnoterapi. Tidak sebatas sebagai pasien, namun, ia lebih mengkhususkan diri untuk membantu ibu-ibu dengan mempelajari dan mengenalkan hypnobirthing. Tak tanggung-tanggung ia belajar langsung dari ahli hipnoterapi dari Amerika Serikat, Marie F. Mongan.

Kini ibu dua anak, yang dilahirkan pada 15 April 1956 ini, telah mencapai banyak prestasi seperti menjadi pembicara pada berbagai seminar, narasumber media massa, dan terus berusaha menyebar luaskan metode


HypnoBirthing bagi para ibu hamil.

Terbukti setelah beberapa kali program ini berjalan, animo pasangan-pasangan muda yang ingin mengikuti program cukup tinggi dan testimonial yang diberikan pun beragam.

Setiap ibu akan mendapat penjelasan mengenai apa itu hypnobirthing. Setelah memahami betul, Lanny akan memberikan sebuah CD yang isinya music yang menenangkan. Isi CD itu berfungsi untuk melakukan self-hypnosis. Lanny akan memandu bagaimana untuk mencapai rileks. Si calon ibu juga akan mendapat bandul yang dapat digunakan untuk melatih konsentrasi dan rileks.

Jika si calon ibu mampu mencapai rileks pada tahap tertentu, Lanny yakin, ia dapat melahirkan sendiri bahkan tanpa bantuan medis. “Contohnya pembantu saya ada yang seperti itu,” katanya. tetty 9months

Read More..

Wednesday 16 July 2008

Jika si kecil tak juga hadir


JIKA SI KECIL TIDAK JUGA HADIR

Ada wanita yag begitu mudah mendapatkan momongan meski tak pernah merencanakan atau menghendakinya. Tapi di lain pihak ada juga wanita yang harus bersusah payah menembus berbagai cara untuk memperoleh momongan. Toh juga belum membuahkan hasil.

Jika sepasang suami-isteri tak juga memperoleh anak, meski tak ada kelainan fisik, bukan berarti tak ada penyebab. Mungkin saja faktornya adalah kejiwaan, yang sulit dilakukan pengobatan secara medis. Para dokter yang sudah berpengalaman menangani pasangan suami isteri yang kurang subur biasanya memiliki kemampuan untuk membedakan kasus berat dan ringan.

Jika dokter-doketer tersebut ditanya darimana mereka mengetahui wanita yang subur dan yang tidak, tak seorang dokter yang berani mengungkapkannya.Namun pengetahuan dokter mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan kesuburan selalu bertambah.

Berikut beberapa penelitian di luar negeri berkaitan dengan sulitnya kehamilan.

Tubuh terlalu gemuk atau terlalu kurus:

Menurut penelitian Prof Wiliam Bates dari Universitas Missisipi, wanita yang berat tubuhnya 25% kurang dari normal lebih sulit untuk hamil. Misalnya, jika tinggi badan 160 cm maka berat normalnya 55 kg. Dari 27 wanita yang belum hamil selama 4 tahun, ada 17 orang yang berhasil hamil setelah berat badannya bertambah 4 kg. Ternyata jika tubuh kekurangan lemak akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan hormon.

Demikian pula pada wanita yang gemuknya 10% di atas berat normal, lebih sering mengalami gangguan hormon, yang juga mengakibatkan sulit hamil. Penelitian yang dilakukan di AS wanita yang gemuk lebih sering mengalami ganguan hormon. 2,6% dari wanita yang kelebihan berat badan tidak akan mengalami pelepasan sel telur. Sedangkan 4% wanita yang kelebihan berat badan antara 20% - 49% tidak berhasil mengeluarkan sel telur. Bagi wanita yang 50-75% kelebihan berat badan maka kemungkinan untuk mengeluarkan sel telur hanya 8,4% saja. Menurut kelompok ilmiah Heidelberg berat badan yang berlebihan menjadi beban sehingga tubuh menghentikan salah satu tugasnya yaitu melepaskan indung telur.

Terlalu tua untuk mendapatkan anak :

Wanita di atas usia 30 tahun akan lebih sulit untuk hamil dibandingkan di usia yang lebih muda. Karena usia reproduksi yang paling baik tingkat kesuburannya justru pada usia 20-25 tahun. Daur haid wanita di atas usia 30 tahun tak selalu diikuti dengan pelepasan sel telur sehingga menyulitkan terjadinya pembuahan. Demikian pula pada pihak pria, pada usia di atas 27 tahun, melalui sebuah penelitian di AS, sperma pria menjadi “terlalu tua” sehingga kemampuan untuk membuahi ikut menurun. Dari penelitian itu diketahui pula bahwa sperma pria paling baik kesuburannya pada usia 16-26 tahun. Setelah itu kesuburan akan menurun setiap tahunnya kurang lebih 3%.

Kekurangan Hormon :

Dokter akan memeriksa apakah hormon estrogen dan gestanon cukup dan seimbang. Selain itu akan diperiksa apakah sel telur yang telah dibuahi dapat menempel di dinding rahim dengan baik.

Tapi yang jelas untuk mengetahui penyebab mengapa belum juga hamil, tidak bisa semata-mata mengharuskan hanya pihak wanita saja yang diperiksa. Pihak pria pun turut menentukan mengapa isteri belum juga hamil. Sehingga sudah selayaknya jika anda menghadapi masalah ini dilalui bersama-sama pasangan anda. by: ysm 9months

Read More..

Scanner medis dikawinkan dengan ponsel mirip tricorder “Star Trek”


Scanner medis jinjing dikawinkan dengan ponsel biasa mirip tricorder “Star Trek” dan dapat melihat apa yang Anda derita dengan menyentuh tombolnya.

Penemuan, menggunakan teknologi ponsel” off-the-shelf”, yang memungkinkan scanner medis untuk menggapai tempat yang sebelumnya tak mampu terjangkau – untuk membantu hampir tiga perempat penduduk dunia yang masih belum mampu mengakses alat kesehatan canggih seperti USG, sinar X dan beberapa cara pemindaian yang biasa dilakukan untuk mengetahui penyakit mulai dari mendeteksi adanya tumor sampai memonitor kesehatan janin dalam perut.

Dalam rangka menawarkan alat scan medis ke negara-negara berkembang, alat ini dapat dimasukkan dalam ambulan atau klinik desa sekalipun,” kata Borin Rubinsky, profesor bidang bioengineering dari University of California, Berkeley.

Alat Pencitraan medis biasanya berukuran besar yang terdiri dari scanner, prosesor dan video monitor. .

Rubinsky dan koleganya menggantikan secara fisik memisahkan masing-masing komponen ini sebagai elemen alat pemindai yang paling rumit — daya prosesor komputer— yang dapat ditempatkan pada lokasi yang kecil. Para peneliti ini selanjutnya menggantikannya dengan sebuah scanner jinjing sederhana yang dapat disambungkan ke telepon seluler. Selanjutnya telepon seluler memindahkan data kasar hasil scanning kedalam prosesor, yang menciptakan gambar pencitraan untuk diterima kembali dan dimunculkan gambarnya melalui layar ponsel.

Alat ini dijanjikan mampu memotong anggaran kesehatan pribadi. Contoh sederhana dari alat ini sudah diluncurkan pada April silam melalui jurnal PloS ONE.

Skema peralatan ini secara signifikan diperkirakan mampu menurunkan biaya pemindaian medis (USG,Sinar X dll) karena satu fasilitas prosesor mampu melayani beragam pencitraan (multiple imagers).

"Anda dapat memakai alat ini disebuah desa terpencil dimana akses ponsel masih bisa terjangkau,” kata peneliti Antoni Ivorra, dari Berkeley. Scanner jinjing ini dicolokkan ke ponsel dengan memakai kabel USB dan saat dites dengan alat yang diberi jelly yang biasa dipakai untuk mendeteksi jaringan payudara yang diduga menderita tumor. Maka jaringan tumor itu segera tampak berbeda dibandingkan dengan jaringan yang sehat. Pencitraan ini dikirimkan kembali setelah melewati prosesor dan tampak jelas di layar ponsel sebagai jaringan yang sakit.

Alat ini bisa bekerja dengan jenis ponsel apapun yang dapat mengirim dan menerima gambar, audio atau videoklip. "ukuran data dalam studi kami hanya 6kb, amat mungil," papar peneliti Yair Granot dari Berkeley

Di masa depan, ultrasound scanner sudah bisa dicangkokkan kedalam ponsel. Dengan kelengkapan ultrasound scanner harganya diperkirakan sekitar US$1.000. Bandingkan dengan mesin ultrasound lengkap dengan segala komponen medis yang besar ukurannya itu seharga US$ 70,000, kata Rubinsky

Diduga lebih dari separuh peralatan medis di negara berkembang kini banyak yang rusak karena terlalu sulit atau mahal untuk memperbaikinya. “Kami mengembangkan cara agar kelak siapapun dapat memakai ini yang disesuaikan dengan kemampuan ekonomi dan teknologi setempat,” kata Rubinsky lagi.

Dengan sederhananya alat ini setidaknya amat membantu sebagian manusia di negara berkembang, karena mempertimbangkan unsur keterjangkauan. "tenaga medis di klinik desa dapat menggunakan alat ini untuk mendiagnosa dan segera tahu bagaimana tindak lanjutnya,” kata Rubinsky. "Kalau ada kecelakaan mobil, anda dapat langsung memproses diagnosa korban dalam ambulan via ponsel dan semua data pasien sudah terkirim ke rumahsakit sebelum ambulan datang" by: ysm 9months/imaginova.corp

Read More..

Tuesday 15 July 2008

Eksplorasi Spiritual di Dunia Bawah Laut


Dr. Karno Suprapto, Sp.O.G
Eksplorasi Spiritual di Dunia Bawah Laut

Kehidupan Dr. Karno Suprapto, SpOG alias dokter Karno begitu energik. Buktinya di usia yang tak lagi muda, suami Siti Adiprigandori Adiwoso ini masih getol menjelajahi dunia bawah laut. Bagi seorang Karno, diving bukanlah hal baru. Perasaan cintanya dengan olahraga air satu ini tak pernah uzur ataupun luntur dimakan waktu.

Tahun 1995, menjadi awal Karno mencicipi diving. Perkenalan Karno dengan olahraga menyelam didapat dari seorang instruktur menyelam kala ia berjalan-jalan di Pulau Moyo, Sumbawa, dulu. Sejak saat itu, Karno mengakui hobinya menyelam yang semula coba-coba, kemudian justru membuatnya kecanduan. “Nah, sejak itu saya merasa bahwa menyelam itu sangat nikmat,” katanya.

Alhasil, setibanya di Jakarta Karno tak segan-segan mengikuti sekolah menyelam. Hasilnya, ia pun mengantongi sertifikat dari PADI (Professional Association of Diving Instructors). Tak hanya itu yang didapat Karno dari hobinya menyelam. Tubuh terasa sehat, bugar dan tampak awet muda adalah sebagian pengaruh positif yang ia terima. “Jika saya dijejerkan dengan adik saya yang 3 tahun di bawah saya, orang selalu mengira adik saya adalah kakak saya,” katanya, lantas tertawa.

Kata bapak satu anak dan satu cucu itu, aksinya menikmati keindahan bawah laut banyak dilakukan bersama sang istri tercinta. Juni ini, 13 tahun sudah Karno melakoni diving. Selama itu pula, ia mendapat sedikit pengalaman spiritual, “semua ini kuasa allah. Rasanya kita ngga mau keluar lagi karena begitu nikmatnya.”

Alumnus FKUI ini mengutarakan, berada di dasar laut tak ubahnya seperti kondisi di dalam rahim. Tenang, tentram tanpa gangguan apapun. Alasan itulah yang membuat Karno lantas kepincut dengan diving. Bahkan, ia rela mengurangi porsi prakteknya untuk hobi yang satu ini. Lantaran kerap menghabiskan waktu ke pulau, ia pun menuai protes dari pasien. Entah berapa pulau yang telah ia singahi. Baik dalam maupun luar negeri.

Namun yang pasti, ada satu tempat yang begitu membekas di hati Karno, yakni Selat Lembes. Selat yang boleh dibilang jauh dari bersih. Tapi, kondisi itu tak menyurutkan niatnya untuk menyelam. Untuk bisa melihat cantiknya serta warna-warni binatang yang ada di Selat Lembes, Karno terpaksa menyelam sambil membongkar-bongkar sampah. “Kalau kita ngga kehabisan udara bisa disitu terus, ngga geser-geser saking banyaknya yang lucu-lucu,” kenangnya.

Karno pun menyempatkan diri untuk mengabadikan indahnya kehidupan bawah laut dalam sebuah foto. Perlahan, Karno mulai mendalami dunia fotografi. Bahkan, beberapa hasil jepretannya pernah dipersandingkan dengan fotografer professional dan dipamerkan dalam sebuah acara yang diusung oleh departemen pariwisata beberapa waktu lalu. by: izoel 9months

Read More..

Monday 14 July 2008

Check out my Slide Show!

Read More..

seluk beluk USG dari 3D hingga 4D


Seluk beluk USG dari 3 D hingga 4 D
( part 1 )

USG atau Ultrasonografi telah dikenal sejak akhir tahun 50-an, tetapi para dokter di dunia baru menggunakan pada tahun 1961. Sedangkan di indonesia sendiri khususnya dokter kendungan, USG baru digunakan sekitar tahun 80-an. Dalam pelaksanaannya, USG bekerja dengan cara menghantarkan gelombang suara dengan frekuensi diantara 3.5-7.0 Megahertz ke janin atau pembuluh darah dan akan dipantulkan kembali dalam bentuk gambar yang dapat dilihat di monitor.

Bagi wanita hamil, USG bukanlah barang baru melainkan alat bantu diagnostik yang amat berguna untuk memantau keadaan janin di dalam kandungan. Biasanya USG dilakukan saban kali ibu hamil menyambagi dokter atau bidan untuk melakukan pemeriksaan rutin sebagai pemeriksaan penunjang. Sedangkan untuk seorang dokter atau bidan, selain membantu memantau kondisi yang berhubungan dengan kehamilan, USG membantu mendiagnose atau membantu mendeteksi ketidaknormalan.

Namun kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari RSIA Tambak, dr. Irvan Adenin, Sp.OG, tidak semua ibu hamil mengetahui dengan pasti apa keuntungan dari pemeriksaan USG tersebut. ”Ibu hamil tidak mengetahui dengan pasti, apa itu USG, bagaimana cara kerjanya, apakah keuntungan bagi ibu dan janin yang dikandungnya, apakah berbahaya dan pemeriksaan apa yang dilakukan dokter terhadap janin dan ibu hamil dengan USG,” tukas dr. Irvan.

Kontroversi tentang USG yang kabarnya dapat mengganggu perkembangan janin pun, hingga kini masih terus bergulir. ”Sampai pada saat ini belum terdapat efek negatif USG pada ibu hamil maupun janin. Tapi satu yang pasti bahwa USG memberikan manfaat besar untuk ibu hamil juga janin yang dikandung,” tandasnya.

Pantau Perkembangan Si Baby Dengan USG

Pada hakekatnya, pemeriksaan USG dapat dilakukan kapan saja selama masa kehamilan berlangsung. Sebagai langkah awal, jangan kaget ketika dokter membubuhkan gel dingin di permukaan perut Bunda. Gel dingin itu berfungsi untuk konduktor gelombang suara. Setelah dioleskan secara merata di atas perut, dokter atau bidan akan menggunakan sebuah alat untuk menghasilkan gelombang suara ke dalam rahim dan secara perlahan digerakkan di atas perut Anda. Sebelum uji USG dilakukan, agar dapat melihat rahim dan bayi Anda dengan lebih baik sebaiknya jangan buang air kecil terlebih duhulu.

Seberapa sering USG dilakukan? Kondisi janin di dalam perut penting dipantau. Maka itulah,dokter Irvan menyarakan kepada ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan dengan USG sekurang-kurangnya dilakukan 3 kali. Periksaan USG dilakukan pada saat:

1. Usia kehamilan 6– 14 minggu

Pada usia ini, USG dilakukan untuk mengetahui usia kehamilan dan mengukur ketebalan dinding belakang leher janin yang dalam istilah medis disebut Nuchal Translucency (NT).

Kehamilan 6 – 12 minggu

Selain mengukur panjang janin mulai dari puncak kepala janin sampai ujung tulang belakang (tulang ekor), dokter juga bisa mengetahui ketepatan usia kehamilan. Pada kehamilan 6 – 12 minggu tingkat kesalahannya tak lebih dari 5 hari. Jauh berbeda ketika pengukuran dilakukan pada usia kehamilan di atas 30 minggu dimana tingkat kesalahan kurang lebih 3 minggu.

Kehamilan 11 – 14 minggu

Mengukur penebalan dinding belakang leher janin (NT). Pengukuran ini berguna untuk meramalkan apakah bayi menderita kelainan bawaan (cacat bawaan). Ketebalan dinding leher janin yang normal harus di bawah 3 mm. Apabila dinding leher janin tebalnya lebih dari 3 mm terutama pada ibu dengan usia lebih dari 35 tahun, kemungkinan terjadi kelainan bawaan pada janin 75 %.

Kelainan bawaan janin yang bisa dideteksi dengan pengukuran ini antara lain:

- kelainan kromosom trisomy 21 atau biasanya disebut Down syndrom/mongolism ( keterbelakangan mental ) insiden 1 : 800

- kelainan kromosom trisomy 18 atau biasanya disebut Edward syndrom (janin dgn usus diluar) insiden 1 : 8000

2. Usia kehamilan 18-24 minggu

Nah, pada usia ini, USG berfungsi untuk menemukan kelainan pada setiap organ janin dan melakukan pemeriksaan aliran darah pada pembuluh darah yang menuju rahim.

Kehamilan 18 – 22 minggu

Jika ibu hamil diduga mempunyai kemungkinan mengalami kecacatan pada janin dan ibu memutuskan untuk meneruskan kehamilannya, maka dokter akan melakukan pemeriksaan Detail Scan, yaitu pemeriksaan yang bertujuan untuk menemukan kelainan pada organ janin, sehingga saat pada bayi lahir dokter sudah mengetahui penyakitnya dan dapat dengan segera melakukan penangan yang lebih cepat dan tepat.

Kelainan bawaan janin yang dapat dideteksi pada usia kehamilan ini antara lain:

-hydrochepalus (kepala janin membesar karena berisi cairan)

-kista arachnoid (kista pada kepala)

-spina bifida (tulang belakang membelah)

-Ventricular septal defect ( jantung bocor)

Kehamilan 21-24 minggu

Pengukuran aliran pembuluh darah rahim (dopler). Pengukuran aliran darah ini bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan akan terjadi Hipertensi dalam kehamilan (Pre Eklamsi) dan kemungkinan akan terjadi Pertumbuhan Janin Terhambat ( PJT ) pada usia kehamilan yang lebih lanjut.

Dokter mempunyai batasan pengukuran pada pembuluh darah yang menuju rahim, pada pengukuran dengan Resistensi Indeks > 0,58. Nilai kebenaran ( Positive predictive Value : 53 % ) artinya dari 100 ibu hamil yang diperiksa dengan nilai RI > 0,58 , 53 orang diantaranya mengalami hypertensi atau pertumbuhan janin terhambat pada usia kehamilan lebih lanjut

Apabila terdeteksi adanya kemungkinan terjadinya preeklamsi maka dokter akan memberikan obat –obatan yang diharapkan dapat mencegah terjadi preeklamsi atau pertumbuhan janin terhambat.

3. Usia kehamilan 32-34 minggu

Pada usia kehamilan ini perlu dilakukan USG kembali. Tujuannya untuk mengetahui gangguan pertumbuhan janin atau biasanya disebut pertumbuhan janin terhambat. Sebagai tambahan, pada usia kehamilan 24-28 minggu, sebaiknya dilakukan pengukuran panjang leher rahim. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperkirakan apakah akan terjadi persalinan prematur.

Karena, apabila panjang leher rahim kurang dari 3 cm, maka kemungkinan terjadinya persalinan prematur 65 %, sedangkan jika panjang leher rahim kurang atau sama dengan 2 cm hampir seluruhnya akan terjadi persalinan prematur.

Raih 8 Manfaat Sekaligus

Beragam jenis USG tersedia, mulai dari dua dimensi, tiga hingga empat dimensi. Mungkin ibu atau calon ibu belum mengetahui apa saja manfaat dari USG tersebut. Soal, kontroversi sebaiknya kesampingkan terlebih dahulu. Sambil menanti kelahirannya, Bunda juga bisa mengabadikan ’perubahan demi perubahan’ sang jabang bayi dalam bentuk ’foto’. Selain itu, dengan pemeriksaan USG banyak manfaat yang Anda bisa dapat.

· Mengetahui usia kehamilan

· Kehamilan tunggal atau kembar

· Mengetahui kelainan bawaan janin

· Mengetahui gangguan pertumbuhan janin

· Mendeteksi adanya kemungkinan terjadi preeklamsi pada usia kehamilan lebih lanjut

· Mendeteksi adanya kemungkinan terjadi pertumbuhan janin yang terhambat (PJT) pada usia kehamilan lebih lanjut

· Mendeteksi kemungkinan bayi lahir prematur

· Mendeteksi adanya kelainan pada organ reproduksi ibu pada saat kehamilan misalnya adanya kista ovarium dan myoma. By: izoel 9months

Read More..