Monday 15 September 2008

Ibu Hamil boleh puasa?


Ibu Hamil boleh puasa?

Saat bulan Ramadhan tiba, semua insan ingin meraih pahala, tak ketinggalan ibu hamil pun begitu juga. Tapi apakah tidak berbahaya, jika ibu hamil juga berpuasa? Menurut ahli gizi, puasa tidak akan berpengaruh terhadap kesehatan ibu yang sedang hamil, maupun pada janin yang dikandungnya.
Pada saat usia kehamilan sudah mencapai bulan 4 sampai ke 7 puasa tidak akan berdampak buruk pada si ibu maupun janinnya. Sebab pada masa ini kondisi kesehatan ini sudah dalam taraf penyesuaian. Apalagi jika sebelumnya, ibu selalu mendapat asupan makanan dengan nutrisi yang baik.

Beda halnya jika usia kandungan ibu masih trimester pertama. Sebab pada masa ini ibu masih sering merasa mual dan muntah-muntah –mengalami morning sickness. Yang berakibat mempengaruhi jumlah asupan makanan yang dibutuhkannya. Namun jika daya tahan ibu termasuk baik, tetap berpuasa tidak jadi masalah. Asalkan jangan memaksakan diri untuk berpuasa.

Dalam hukum Islam jelas dikatakan jika ibu dalam keadaan tidak sehat diperbolehkan untuk meninggalkan puasa, misalnya digantikan dengan membayar fidiyah. Puasa itu sendiri berpengaruh langsung pada si ibu yang nantinya berlanjut ke janin dalam kandungan. Misalnya karena ibu sering muntah, dikhawatirkan terjadi kekurangan cairan. Jadi untuk keamanan ibu dan janinnya, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter kandungan sebelum memutuskan untuk berpuasa.

Pada saat ibu berpuasa, jabang bayi tetap mendapat asupan makanan dari plasenta
atau ari-ari lewat aliran darah dan langsung menyebar ke seluruh tubuhnya.
Lalu bagaimana jika yang berpuasa ibu yang sedang hamil tua? Apakah tetap dibolehkan berpuasa? Semuanya kembali pada kondisi kesehatan si ibu secara menyeluruh. Kalau kondisi fisiknya memungkinkan, tak masalah kok.

Hanya saja memasuki usia kehamilan lebih dari tujuh bulan biasanya janin memerlukan asupan makanan lebih banyak. Akibatnya ibu sering merasa letih dan lemas . Cara mengatasinya tentu jangan memaksakan diri untuk terus berpuasa. Selain itu
harus banyak minum sewaktu sahur dan berbuka puasa untuk menggantikan jumlah cairan yang hilang selama berpuasa di siang hari.

Pada dasarnya puasa bagi ibu hamil sama seperti ibu-ubu yang masih menyusui. Jika kekurangan cairan akan berpengaruh pada kesehatan ibu dan bayinya. Misalnya jika ibu kekurangan cairan atau lapar, maka janin dalam kandungan biasanya lebih banyak bergerak seolah-olah sedang meronta. Atau sebaliknya, tidak banyak gerakan yang dilakukan sepertinya anteng-anteng saja.

Sedangkan pada ibu yang sedang menyusui, berpuasa dan kekurangan cairan akan berdampak pada jumlah ASI saat di siang hari. Bayi sepertinya tidak puas menyusui karena memang jumlah ASI berkurang. Itulah sebabnya dalam agama Islam, ibu hamil dan menyusui boleh tidak berpuasa dan menggantikannya dengan fidiyah atau menggantinya di kemudian hari jika sudah tak ada halangan.

Karena itu ibu harus pandai-pandai memperbanyak cairan dalam tubuh ketika berbuka puasa atau sahur, ya. Sebab pada dasarnya hanya memindah waktu makan saja. Sama halnya seperti ibu menyusui yang bisa terus berpuasa apabila sang bayi tidak rewel. Begitu juga bagi ibu yang hamil tua, jangan dipaksakan apabila gerak bayi tidak seperti biasanya. Kalau ibu hamil tidak kuat bisa terkena hipoglikemi atau
kadar gula yang mendadakmenurun. Tanda-tandanya ibu merasa lemas, detak jantung lebih keras, keluar keringat dingin dan berkunang-kunang. Nah, jangan sampai itu terjadi ya bu.

Prinsipnya, kalori dari menu ibu tidak boleh berkurang. Makanan itu bisa didapat dengan menu seimbang diselingi makan cemilan dan buah-buahan.


Saran untuk Ibu hamil yang berpuasa:

•setelah tarawih, ibu bisa menyertakan camilan sehat berupa puding buah atau buah-buahan, puding susu atau yogurt.

•pastikan ibu minum susu atau eskrim dan minuman lain yang cukup agar tidak mengalami dehidrasi.

•asupan gizi dan kalori tetap dibuat sama seperti waktu tidak berpuasa, yaitu gizi seimbang dengan komposisi 50 % karbohidrat, 30 % protein, dan 10-20 % lemak. Hanya waktunya yang dipindah, semua asupan dipenuhi pada saat sahur, berbuka puasa dan waktu antara berbuka - sahur.

•selama hamil, asupan kalori sangat diperlukan sebagai nutrisi untuk perkembangan dan pertumbuhan bayi dalam kandungan. Jadi bagi ibu hamil, sebaiknya lebih memperhatikan asupan makanan yang dimakan saat sahur, berbuka puasa dan waktu antara berbuka - sahur.

Sebaiknya Puasa dihentikan Jika :

•Ibu dengan kehamilan bermasalah, seperti Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi, atau kencing manis, atau gangguan pencernaan.

•jika terasa pusing, gemetar, mual dan badan terasa dingin atau kesemutan ini adalah gejala kadar gula dalam darah menurun. Sebaiknya segera minum air manis hangat untuk segera menaikkan kadar gula dalam darah.

•Mengalami morning sickness disertai muntah-muntah yang cukup parah dan sulit masuk makanan
by:ysm 9months

No comments: