Wednesday 7 October 2009

Vaksin, Rahasia Kekebalan Tubuh



Vaksin, Rahasia Kekebalan Tubuh

Tahukah Anda jika vaksin memberikan banyak manfaat untuk wanita muda yang berencana atau tengah hamil? Ya, vaksin yang identik dengan bayi atau anak kecil, ternyata juga dibutuhkan oleh ibu hamil. Banyak alasan mengapa ibu hamil mendapatkan vaksinasi. Selain untuk menjaga kekebalan tubuh dan mencegah dari penyakit, riwayat imunisasi akan banyak menolong dokter dalam melaksanakan upya pencegahan dan pengobatan.

Jika imunisasi pada anak erat hubungannya dengan umur maka imuniasi pada orang dewasa lebih erat hubungannya dengan risiko paparan. Namun pemberian vaksin pada calon ibu, harus ekstra hati-hati. Pasalnya tidak semua vaksinasi boleh diberikan. Ada beberapa jenis vaksin yang justru harus dihindari selama kehamilan. Umumnya, vaksin yang diberikan untuk wanita hamil berasal dari virus yang sudah dimatikan atau tidak aktif lagi. Para dokter tidak merekomendasikan vaksinasi dari virus hidup atau dilemahkan karena lebih berisiko menganggu kehamilan.

Prof. Dr dr Samsuridjal Djauzi, SpPD (K) mengungkapkan, Vaksin yang lebih berisiko menganggu kehamilan adalah vaksin yang terbuat dari virus atau bakteri hidup. “Vaksin hidup tersebut sebenarnya mengandung virus atau bakteri yang sudah dilemahkan namun untuk keamanan kehamilan dihindari pemakaiannya pada kehamilan,” ungkap Prof Syamsuridjal.


Vaksin yang berasal dari virus hidup antara lain MMR ( Morbilli, Mumps, dan Rubella)
Dan Varisela (cacar air). Menurut prof Syamsuridjal, vaksin hidup tersebut sebenarnya mengandung virus atau bakteri yang sudah dilemahkan namun untuk keamanan kehamilan dihindari pemakaiannya pada kehamilan.

Untuk meningkatkan kekebalan tubuh sebelum hamil dianjurkan untuk menjalani imunisasi berikut ini:

• Tetanus
Meski angka kesakitan tetanus di negeri kita sudah semakin menurun namun risiko ibu hamil untuk memperoleh infeksi tetanus semasa melahirkan masih ada karena itulah ibu hamil perlu dilindungi dengan imunisasi ini. Bisanya imunsiasi tetanus diberikan sebelum menikah.

• Rubella (campak Jerman)
Penyakit Rubella kongenital dapat menyebabkan kematian atau kecacatan pada bayi. Kecacatan yang sering terjadi adalah tuli. Sebelum ada vaksin Rubella kejadian rubella kongenital cukup tinggi namun dengan vaksinasi rubella angka kejadian rubella kongenital dapat diturunkan secara tajam.

• Hepatitis B
Hepatitis B dapat menular dari ibu hamil ke bayinya karena itulah diharapkan sebelum hamil perempuan muda sudah terlindung dari penyakit ini melalui imunsiasi Hepatitis B.

Untungnya, kini hepatitis B sudah menjadi program pemerintah. Namun bagi perempuan muda yang belum pernah mendapat vaksinasi Hepatitis B diharapkan menjalani imunisasi Hepatitis B sebelum hamil. Jadi sedapat mungkin imunisasi untuk ibu hamil lebih berarti imunisasi yang dijalani sebelum hamil.

Sedangkan imunisasi yang tetap diberikan pada ibu yang sedang hamil adalah:

• Imunisasi influenza
Udara Jakarta yang tak menentu, terkadang panas terkadang hujan membuat ibu hamil rentan terserang terserang flu. Jika ibu hamil menghadapi musim influenza adalah penting, maka setiap calon ibu dianjurkan untuk menjalani imunisasi influenza. Vaksin ini diberikan pada semester ke dua kehamilan.

BoX:
Pada umumnya semasa hamil perlu dihindari obat atau imunsasi untuk menjamin agar janin dapat tumbuh dengan baik tidak terganggu oleh bahan kimia pada obat dan vaksin tersebut. Amat jarang imunisasi yang dianjurkan pada ibu semasa hamil. Meski kejadian bayi cacat pada pemberian vaksin amat jarang didapati namun para dokter berupaya agar pada kehamilan terutama pada hamil muda trimester pertama ibu hamil bebas dari obat dan vaksin. 9months


No comments: