Thursday 29 January 2009

our lovely doctor Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, SpRM



Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, SpRM

Berkah dari Tanah Suci

Boleh dibilang, perjalanan hidup Konsultan Tumbuh Kembang RS. OMC Pulomas, Jakarta, Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, SpRM penuh ‘warna’. Barangkali, karena kredibilitasnya sebagai dokter rehabilitas medik, namanya cukup dikenal oleh beberapa klinik tumbuh kembang.

Totalitas dan profesionalisme, kunci keberhasilan pria yang akrab dipanggil Syarief ini. Jauh sebelumnya, ada yang tidak yakin ia akan berhasil seperti sekarang. Kendati tahu bidang rehabilitas medik tidak sepopuler bidang medis lain, Syarief menganggap itu bukan soal. “Saya menyukai tantangan,” katanya singkat tapi pasti.

Setidaknya, 14 tahun belakangan, bidang itu memberi peluang bagi Syarief yang kini di daulat menjadi koordinator medis Haji ONH Plus Patuna rutin menyambangi rumah Allah. Lantas apa korelasi antara rehabilitas medik dengan kesehatan jamaah haji? Syarief punya jawabannya. “Saya berfikir kalau kesehatan haji tidak digarap secara benar, hanya sebatas menghafal doa saja. Dia (jamaah haji) akan lupa kalau ibadah haji adalah ibadah fisik.”

Oleh sebab itu, Syarief meyakini banyak sekali ilmu perihal rehabilitas medik yang bisa diterapkannya. Langkah itu pula yang mendorongnya untuk melakukan penelitian tentang kesehatan haji khususnya mengenai kaki lepes dalam desistarsinya beberapa waktu lalu.

Dalam tempo yang relative singkat ia bahkan berhasil melakukan penelitian terhadap 1920 responden sampai ke Saudi Arabia. Hingga terciptalah alas kaki (insol) yang rancang khusus untuk jamaah yang memiliki problem dengan kaki lepes. “Akhirnya saya ciptakan alas kaki khusus agar cara jalannya lebih efisien. Bahkan bisa menghemat 20% dari energi yang keluar,” ujar mantan bintang radio ini. Setahun ini sudah 1000 insol ia ciptakan, meski mengaku sempat kualaham menerima pesanan tapi ia bisa mengatasinya.

Tidak hanya itu, dari panelitian tersebut, Syarief berhasil mendapatkan nilai skor kelelahan jamaah haji. Paling tidak selama mendampingi jamaah haji, ia memperoleh empat mutiara. Pertama menciptakan cetakan kaki sesuai sidik tapak kaki, menciptakan insol untuk membantu orang-orang berkaki leper maupun kaki normal untuk melangkah lebih efisien, mendapatkan latihan kontinyu, dan yang ke empat mendapatkan skor kelehan jemaah haji.

“Senang penelitian yang cukup makan waktu akhirnya ada hasilnya. Karena penelitian menurut saya bukan hanya diteliti tapi bagaimana bisa di publish”. Ia berharap, apa yang dilakukannya bisa bermanfaat paling tidak untuk dirinya sendiri, keluarga dan syukur-syukur bisa bermanfaat untuk orang banyak. by zoel 9 months


Biodata :
Istri : dr. Trisepta. S
Anak : Larisa Sabrina, Risyad Hilmy. F., Setya Raisa. W.
Jabatan : Konsultan Tumbuh Kembang RS. OMC Pulomas, Jakarta, Ketua Program Studi Pendidikan dokter FKIK UIN, Jakarta, Konsultan Rehabilitasi Medik MKRI, Koordinator Medis Haji ONH Plus Patuna, Konsultan Rehabilitasi Medik RSPP & RS Amanda

8 comments:

Subagya said...

wah perjalanan hidup seorang dokter yang bisa di jadikan panutan, menciptakan sesuatu yang berguna buat sesama manusia... sukses dokter syarief. saya pribadi pernah melihat beliau di RS. OMC tapi baru tahu profilnya ...

Anonymous said...

@ subagya : terimakasih mas subagya. kami selalu menampilkan profil dokter dari sisi lain. oya Anda di Elly Lilly ya. Boleh dong promo dengan kita..hayyahh

Anonymous said...

Semoga semangat pengabdian dan jiwa sosial para dokter tetap terjaga

budhe said...

Subbahan Allah walhamdulillah... salut perjuangan pemikiran cemerlang serta karya nyata beliau yang bermanfaat dan mendatangklan kemanfaatan ummat.Smoga lebih sukses berkah barokah dan sehat bahagia slalu..Amien..

Anonymous said...

@ tikno dan @ "Dan" pejuang budhe : saya ikut mengaminkan

terimakasih atas kunjungan Anda

PENYALUR PUPUK said...

Wah akhirnya pencarianku berhasil juga setelah jala-jalan ke berbagai situs. Aku perlu teraphi dan sepatu untuk anakku yang jinjit. Kami akan segera berangkat ke Jakarta ke OMNI menemui beliau.

Terima kasih,

Eric

PENYALUR PUPUK said...

Dear semuanya,

Pencarian yang panjang akhirnya menemukan hasil yang memuaskan. Tanggal 7 April 2009 pukul 16.00 WIB kami bertemu dengan Dr.dr.Syarief Hasan Lutfie, SpRM di RSPP. Dengan senyum ramahnya dr. Syarief menerima kami dan dengan sabar mendengarkan keluh kesah kami bahwa anak kami usia 18 bulan masih berjalan dengan jinjit. Setelah memeriksa kaki putri kami dan memperhatikannya ketika berjalan, dr. Syarief memberikan instruksi untuk psioteraphy yaitu penyinaran dan stretching. Hal tersebut kami lanjutkan di Klinik Tumbuh Kembang Anak RS. Omni tanggal 8 - 10 April 2009 karena lebih dekat dengan hotel tempat kami menginap. Di Omni para penteraphi nya adik-adik perawat yang masih muda-muda namun penuh kesabaran dan kelihatan sangat menguasai pekerjaannya. Tanggal 10 April 2009 kami menerima "oleh-oleh" yaitu sepatu (nggak mahal lho)khusus yang dibuat oleh dr. Syarief agar anak kami berjalan tidak jinjit. Hehehehehe putri kami kelihatannya senang menerima sepatu baru nya. Karena keterbatasan waktu maka kami pulang ke daerah kami di Sumatera tanggal 11 April 2009 setelah kami juga diajarin untuk menterapi di rumah dan 3 bulan lagi akan menemui dr. Syarif kembali di Jakarta. Beberapa hal yang mungkin berguna untuk teman-teman yang anaknya berjalan jinjit :
1. Sedini mungkin membawa ke dokter special rehab medik, jangan membawa ke dokter yang bukan membidangi hal berjalan jinjit karena masih banyak oknum dokter (seperti yang kami alami) yang pengen kaya, maka meskipun bukan bidangnya si oknum dokter itu akan melayani kita dan malah anak kami dianjurkan untuk operasi, weleh weleh weleh.
2. Jangan mau yang instan-instan (menurut dr. Syarief banyak yang pengen instan). Khususnya jinjit tidak selalu mesti diatasi dengan operasi. Ingat operasi menimbulkan masalah baru yaitu luka sayatan, itu perlu waktu untuk memulihkannya, setelah itu baru bisa melatih untuk berjalan normal. Lha kan waktu nya jadi lebih panjang tuh dan pakai sakit segala dioperasi, belum lagi biaya. Itulah gunanya dokter SpRM, untuk mengatasi keluhan kita tanpa operasi selagi bisa dengan Rehab Medik.
3. Hati-hati kepada oknum dokter yang pengen kaya (kalau mau kaya jangan jadi dokter jadi pedagang aja)meskipun tidak perlu operasi tapi disuruh operasi. Apa nggak takut tuh dengan sumpah dokter dan mau ngasih makan anak istri dengan uang yang diperoleh dengan tidak semestinya. Apa nggak punya hati nurani tuh hai oknum dokter, orang nggak perlu dioperasi (disayat) tapi loe suruh operasi.
4. Tulisan ini bukan untuk mempromosikan dr. Syarief, tetapi jika teman-teman punya keluhan seperti kami, bawa deh ke dr. Syarif. Mudah-mudahan ada jalan keluar yang baik.
5. dr. Syarif praktek di RSPP setiap hari Selasa dan Kamis pukul 16.00 - 19.00 WIB di Rehabilitasi Medik dan di Omni Pulo Mas (Klinik Tumbuh Kembang Anak)setiap hari Senin, Rabu, Sabtu pukul 10.00 - 12.00 WIB dengan perjanjian.
6. Terima kasih dr. Syarief, thank you for everything, mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengasih selalu memberikan Berkat Nya yang melimpah kepada dokter dan keluarga.
7. Semoga informasi yang sangat terbatas ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
8. Jika ada yang memerlukan informasi lainnya dapat menghubungi saya di ericsiliong@gmail.com

Regards,

Eric

PENYALUR PUPUK said...

Dear all,

Pencarian yang panjang akhirnya menemukan hasil yang memuaskan. Tanggal 7 April 2009 pukul 16.00 WIB kami bertemu dengan Dr.dr.Syarief Hasan Lutfie, SpRM di RSPP. Dengan senyum ramahnya dr. Syarief menerima kami dan dengan sabar mendengarkan keluh kesah kami, bahwa anak kami usia 18 bulan masih berjalan secara jinjit dan sesekali menapakkan kakinya. Setelah menanyakan berbagai hal dan memeriksa kaki putri kami serta memperhatikan ketika berjalan, dr. Syarief mengatakan bahwa tidak ada kelainan yang perlu dikhawatirkan. Kemudian beliau memberikan instruksi untuk psioteraphy yaitu dengan melakukan penyinaran dan stretching. Hal tersebut kami lanjutkan esoknya di Klinik Tumbuh Kembang Anak RS. Omni tanggal 8 - 10 April 2009 karena lebih dekat dengan hotel tempat kami menginap.

Di RS. Omni para teraphis nya adik-adik yang masih muda-muda namun penuh kesabaran, kasih sayang dan kelihatan sangat menguasai pekerjaannya (ohh ya disitu ada juga teraphy buat anak yang lasak dan kurang fokus). Psioteraphy dilakukan hingga tanggal 10 April 2009 dan sorenya pukul 15.00 WIB kami menerima "oleh-oleh" yaitu sepatu khusus (nggak mahal lho) yang dibuat oleh dr. Syarief untuk anak yang berjalan jinjit karena ternyata telapak kaki anak kami tidak rata menapak di lantai dan mengarah keluar jika berdiri. Hehehehehehe putri kami kelihatannya senang menerima sepatu baru nya yang berwarna putih. Dan esoknya dengan perasaan senang kami pulang dengan membawa Pekerjaan Rumah yaitu melakukan Stretching, melatih renang dan melatih berjalan di atas sebilah papan. Nanti awal Agustus 2009 kami akan kembali ke Jakarta menemui dr. Syarief untuk evaluasi.

Jika anak Anda berjalan jinjit, lakukan beberapa hal :

1. Periksa telapak kaki nya apakah datar (tidak ada lekukannya). Ukur juga kaki nya dengan cara anak dibaringkan dan kaki dirapatkan, kaki ditekuk dengan telapak kaki nya ke lantai sehingga lutut nya ke atas, nah ukur lutut nya sama tinggi atau tidak.
2. Sedini mungkin membawa ke dokter spesialis rehab medik. Jangan membawa ke dokter yang bukan membidangi hal berjalan jinjit karena masih ada oknum dokter (seperti yang kami alami) yang jadi dokter tetapi pengen kaya. Maka meskipun bukan bidangnya si oknum dokter itu akan melayani kita dan malah nyuruh operasi segala, weleh weleh weleh.
3. Jangan suka yang instan-instan (menurut dr. Syarief banyak pasien instan), khususnya untuk jalan jinjit tidak selalu harus diatasi dengan operasi. Ingat bahwa operasi menimbulkan masalah baru yaitu luka sayatan dan itu perlu waktu untuk memulihkannya, setelah itu baru bisa melatih untuk berjalan normal. Lha kan jadi lebih panjang tuh waktu nya dan pakai sakit segala dioperasi, belum lagi biaya nya. Itulah gunanya dokter SpRM, untuk mengatasi keluhan kita tanpa operasi selagi bisa dengan Rehab Medik.
4. Jangan membiarkan anak Anda duduk sitting W (lututnya ke depan dan kakinya kebelakang), kayak kodok gitu.
5. Melatih anak untuk berenang untuk menguatkan otot-ototnya, berlatih berjalan di atas sebilah papan.
6. Hati-hati terhadap oknum dokter yang pengen kaya (kalau mau kaya jangan jadi dokter bozz, jadi pedagang aja) meskipun tidak perlu operasi tapi disuruh operasi. Apa nggak takut tuh dengan Sumpah Dokter dan mau ngasih makan anak istri dengan uang hasil menyayat tubuh orang yang seharusnya tidak perlu disayat. Apa nggak punya hati nurani tuh hai oknum dokter, nggak perlu operasi tapi loe suruh operasi. Ini kami alami di daerah asal kami, ketika kami membawa ke dokter ........, langsung dia vonis bahwa kami sudah sangat terlambat membawa ke dokter dan nyuruh operasi. Kami pulang dari tempat praktek dia dengan sangat lemas dan perasaan kacau balau.
7. Tulisan ini bukan untuk tujuan mempromosikan Dr.dr.Syarief Hasan Lutfie, SpRM, tetapi mungkin berguna untuk teman-teman yang punya keluhan yang anak nya jalan jinjit agar datang ke tempat yang "benar" dan bukan dokter mata duitan, bawa dech ke dr. Syarief. Mudah-mudahan ada jalan keluar yang baik.
8. dr. Syarief praktek di RSPP setiap hari Selasa dan Kamis pukul 16.00 - 19.00 WIB di Rehabilitasi Medik. Dan di RS. Omni Pulo Mas (klinik Tumbuh Kembang Anak) setiap hari Senin, Rabu, Sabtu pukul 10.00 - 12.00 WIB dengan perjanjian.

Tak lupa ucapan terima kasih kami kepada dr. Syarief, thank you for everything, kiranya Tuhan Yang Maha Pengasih selalu memberikan BerkatNya yang melimpah kepada dr. Syarief dan keluarga. Juga terima kasih buat adik-adik teraphis di Tumbuh Kembang Anak RS. Omni dan RSPP. Dan tentu juga buat mbak Lucyana Marketing RS. Omni dan mbak Lena Marketing RSPP yang selalu saya repotkan dengan telepon dan email. Terus berkarya dan mengabdi dengan tulus untuk kemanusiaan.

Kiranya informasi yang sangat terbatas ini dapat bermanfaat bagi kita semua, jika ada yang memerlukan informasi lainnya dapat menghubungi saya di ericsiliong@gmail.com.

Regards,

Eric