Tuesday 11 November 2008

hamil kena cacar air apa efeknya?

HAMIL KENA CACAR AIR APA EFEKNYA?

Jika Anda sedang hamil, sepatutnya perlu waspada jika tiba-tiba demam tinggi disertai bintik-bintik seperti lepuhan kecil pada kulit. Kemungkinan besar Anda terkena cacar air. Berarti Anda sudah terjangkit virus varicella zooster. Jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, penyakit ini mendatangkan masalah. Khusus untuk ibu hamil, cacar air juga bisa menyebabkan kematian.
Ibu hamil terutama pada masa trimester pertama, biasanya kondisinya sedang lemah. Maklum, pada saat ini biasanya sedang mual, muntah dan sering tidak mau makan, yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Nah, pada saat seperti inilah kemungkinan cacar air bisa menyerangnya.

Cacar air (=chickenpox), biasanya menyerang anak-anak yang dimulai dengan demam dan diikuti munculnya bintil merah berair. Bintil-bintil ini baru akan hilang selama 17-24 hari.

Bisa membahayakan Janin

Virus cacar air amat mudah menular, tak terkecuali ibu hamil, melalui saluran napas : cairan hidung, dahak, air liur dan melalui sentuhan. Bahkan penularan ke janin juga dapat terjadi melalui plasenta. Sejak virus berhasil menulari seseorang sampai timbul gejala (masa inkubasi) lamanya 10-12 hari dan bisa menulari orang lain sekitar seminggu sejak terjangkit virus cacar air.

Jika ibu hamil terjangkit cacar air akan menambah risiko pada janin : kematian janin atau sindroma varicella kongenital berupa kelainan bentuk dan saraf yang parah sehingga bayi mengalami retardasi mental. Bisa juga bayi lahir prematur. Bahkan ibu bisa mengalami komplikasi berupa radang otak atau radang paru.

Virus varicella ini timbul seperti varicella zooster yaitu bintil-bintil merah berair (bisa di seluruh tubuh)

Ciri ciri terjangkit Cacar Air
• demam, tak bertenaga, sakit kepala, tidak nafsu makan, sakit tenggorok disertai batuk kering

• muncul bintil-bintil merah berair, mudah pecah dan menyebar ke seluruh tubuh, sampai ke alat kelamin

• masa penyembuhan tergantung dari daya tahan tubuh penderita, tapi umumnya sembuh 17-24 hari

Apa yang harus dilakukan?

• ibu hamil harus diperiksa status imunitasnya sebelum hamil atau paling tidak pada masa trimester pertama

• pencegahan dengan mendapat suntikan VZIG (Varicella Zooster ImunoGlobulin) atau obat antivirus lain jika diketahui ibu hamil kontak dengan penderita cacar air

• jika sudah terlanjur terjangkit, ibu perlu dirawat untuk mencegah terjadinya komplikasi

• kalau terjangkit cacar menjelang masa persalinan sampai setelah melahirkan, bayinya harus segera mendapat suntikan VZIG atau penanganan maksimal dari dokter yang menangani ibu dan bayinya

• pemberian vaksinasi kepada ibu hamil harus dilakukan dengan ekstra hati-hati agar tidak menimbulkan dampak lain yang merugikan ibu maupun janin yang dikandung

Sayangnya vaksin VZIG hanya efektif untuk mencegah cacar air jika disuntikkan dalam jangka waktu 96 jam setelah terpapar kasus cacar air.

Bagi ibu hamil, cacar air bisa membahayakan kesehatan ibu dan janin dalam kandungan. Sekitar 20 persen janin dari ibu penderita cacar air berisiko meninggal dunia dalam waktu lima hingga sepuluh hari setelah dilahirkan.

Jika cacar air menyerang ibu hamil dalam trimester pertama, bisa saja bayi lahir dengan berat badan rendah atau kelainan janin. Misalnya kelainan mata, otak, kaki, tangan, paru, dan tulang rahang mengecil.

Jika terjadi pada trimester kedua dan ketiga, cacar air umumnya tak menyebabkan kelainan bawaan. Namun kemungkinan bayi lahir prematur atau menderita bintil-bintil berisi air setelah sepuluh hari dilahirkan. Pencegahan hanya bisa dilakukan dengan vaksinasi.

Penyakit kulit ini pun merupakan salah satu penyakit kulit yang penularannya sangat cepat dan timbulnya pun secara tiba-tiba. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak. Namun, orang dewasa juga bisa terkena penyakit ini kalau daya tahan tubuh menurun. Biasanya, penyakit cacar air ini terjadi selama 17-21 hari.

Pada penderita muda, stadium sebelum muncul kelainan pada kulit sangat jarang dijumpai. Tapi pada anak-anak yang lebih besar dan pada kemungkinan timbulnya maupun tingkat penyebaran infeksi cacar air yang ditemukan di negara baeriklim yang sedang dan tropis dipengaruhi oleh sifat virus yang rentan panas pada temperatur yang tinggi. Kelembapan pada udara yang tinggi cenderung mempercepat transmisi virus tersebut.

Ibu hamil merupakan salah satu dalam kelompok orang dewasa yang rentan terhadap penyakit ini, apabila pada masa mudanya tidak atau belum pernah terkena penyakit cacar air ini. Pada usia kehamilan 1-3 bulan bisa terjadi komplikasi terhadap janin bayi, seperti keguguran, kelahiran mati atau bahkan si bayi terkena sindrom congenitial varicella atau infeksi pada janin bulan pertama yang cukup berbahaya baik bagi sang janin maupun si ibunya tersebut. Namun, prevelensi ibu hamil penderita cacar air ini yang mendapat komplikasi ini masih rendah.

Pada umumnya, gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini sama seperti penyakit pada umumnya. Panas tinggi diikuti timbulnya merah-merah dan kemudian timbul lepuhan pada kulit. Bentuk lepuhan ini khas yaitu seperti tetesan embun. Pada anak kecil mungkin demam yang diderita tidak terlalu tinggi sehingga sering diabaikan oleh orang tua dan dianggap hanya sebagai gejala flu biasa. Padahal itu termasuk salah satu gejala cacar air.

Gejala lain yang menyertai penyakit cacar air ini adalah munculnya bercak berisi air jernih yang kemudian berubah menjadi keruh dan kecoklatan dalam waktu 24 jam. Tapi gejala yang timbul pada tiap individu sangat berbeda-beda. Pada bayi, yang belum genap setahun demamnya bisa sangat tinggi. Kulitnya pun akan terinfeksi bakteri. Mereka hanya bisa menangis rewel.

Umumnya anak terkena penyakit cacar air berusia 1-5 tahun. Biasanya mengalami demam ringan dan bisa sembuh dalam tempo seminggu. Pada usia sekolah, penyakit ini bisa sembuh sekitar 5 -7hari.

Ibu hamil trimester pertama yang terkena cacar air dapat menularkan kepada janin. Bila mengenai wanita hamil trimester kedua, virus ini dapat menyebabkan gangguan kehamilan. Sementara itu, ibu hamil yang terkena cacar air pada saat akan melahirkan, malah bisa menyebabkan kematian kepada si ibu

Vaksinasi adalah cara termudah untuk mencegah terjangkitnya cacar air yang tingkat keberhasilannya bisa sampai 90 persen. Jika sebelum usia 13 tahun anak sudah mendapatkan vaksinasi, ia tak akan terkena cacar air seumur hidupnya. Tak ada terapi khusus untuk penyembuhannya. Jika demam, beri saja obat penurun panas.

Kalau belum pernah terkena cacar air, maka saat daya tahan tubuhnya sedang menurun akan terkena juga. Tapi kalau waktu kecil sudah terkena penyakit ini, akan dianggap kebal dan tidak perlu divaksin lagi. Lamanya perlindungan dari vaksin ini belum dapat diketahui secara pasti. Tapi biasanya, vaksinasi ulangan diberikan setelah 4-6 tahun.

Cacar air atau varicella yang disebabkan virus herpes memang amat mudah menular. Tergolong penyakit akut yang disebabkan oleh virus varicela zooster. Penyakit ini hanya bisa muncul sekali seumur hidup jika kekebalannya terbentuk penuh. Penyakit ini bisa menghinggapi siapa saja, baik laki-laki atau perempuan, dewasa maupun kanak-kanak dan tidak mengenal musim.
Ibu hamil termasuk kelompok orang dewasa yang rentan terhadap penyakit ini, apabila di masa mudanya belum pernah mengalaminya. Bagi ibu hamil dengan usia kehamilan 1 hingga 3 bulan, memang bisa terjadi komplikasi terhadap janin bayi, seperti keguguran, kelahiran mati atau bayi terkena sindrom congenital varicella (infeksi pada janin kuartal pertama kehamilan) yang cukup berbahaya baik bagi sang janin maupun si ibu. Meskipun angka ibu hamil penderita cacar air sampai saat ini dipandang masih rendah (sekitar 2 dari 100 kasus).

Pengobatan dan perawatan :
Tak bisa dipungkiri rasa gatal dan tergoda ingin menggaruk pastilah amat mengganggu dan sangat tidak nyaman Cobalah lakukan kompres dingin pada kulit. Cara lain dengan mengoleskan cairan kalamin, antihistamin atau lainnya yang mengandung mentol atau fenol.

Untuk mengurangi risiko kerusakan akibat garukan, sebaiknya :
* kulit dicuci sesering mungkin dengan air dan sabun menjaga kebersihan tangan
* kuku dipotong pendek agar saat digaruk tidak terjadi infeksi
* pakaian tetap kering dan bersih
* diberi obat antibiotikan atau jika kasusnya berat diberi obat anti-virus asiklovir
by: ysm 9months/berbagai sumber

4 comments:

Anonymous said...

artikel yang menarik...apa lagi jika mengenai masalah ibu hamil yang memang perlu perhatian khusus...saya nanatikan yang selanjutnya ya...

Anonymous said...

Terima kasih atas infonya...

9 months said...

terimakasih untuk sharingnya...
semoga 9months bisa menjadi manfaat bagi Anda

Anonymous said...

@ pengobatan virus : syukurlah jika Anda merasakan blog ini bermanfaat. sila lanjutkan bacanya

@ penyakit kulit : sama-sama