Thursday 2 February 2012

Posisi Bayi Lahir

Hasil riset menunjukkan pada ibu yang melahirkan dengan posisi kaki lebih rendah ke bumi akan mengurangi rasa sakit saat mendorong bayi keluar, dan mengurangi perobekan daerah perineum yang juga mengurangi risiko jahitan di daerah perineum dan lebih dari itu memudahkan tenaga ibu mendorong bayi. Jika posisi menjelang melahirkan tidak dibatasi, ibu dapat lebih leluasa bergerak mengubah posisi selama fase kontraksi pertama dan kedua.

Mengapa mengubah posisi selama kontraksi itu penting?

Mengubah posisi dan bergerak selama masa kontraksi dan menanti pembukaan lengkap dan proses kelahiran akan memberikan beberapa manfaat pada ibu dan bayinya. Beberapa manfaat yang jelas dirasakan ibu dalam proses persalinan: meningkatkan kenyamanan, rasa nyeri berkurang,  gangguan stres berkurang dan meningkatkan kemampuan ibu mengontrol kapan harus mengejan dan kapan harus mengatur nafas.

Selain itu ada efek yang sama baiknya bagi bayi dan kemajuan proses persalinan. Mengubah posisi selama proses persalinan dapat mengubah bentuk dan ukuran panggul yang memungkinkan bayi dapat keluar dengan lancar. Saat ibu bergerak mengubah posisi memungkinkan kepala bayi menuju posisi yang optimal selama proses persalinan tahap pertama, dan membantu bayi berotasi dan turun sampai ke proses persalinan tahap kedua. Ketika proses pembukaan awal ibu aktif  berjalan-jalan, naik-turun tangga perlahan atau maju mundur selama menanti kontraksi berikutnya ternyata juga membantu kelancaran persalinan.

Lagipula saat ibu bergerak dengan posisi tegak dapat membantu efisiensi, frekuensi dan panjangnya masa kontraksi. Efek gravitasi bumi ketika ibu berdiri menolong bayi terdorong ke bawah lebih cepat. Kemudian ibu mengubah posisi ke duduk juga bermanfaat menjamin suplai oksigen ke bayi terus berlangsung, daripada jika ibu hanya duduk terlentang.

Menurut penelitian Mendez-Bauer dan Newton (1986), pada ibu yang sering mengubah posisi selama kontraksi dan masa persalinan akan memuluskan masa kontraksi sampai 50 persen yaitu dari pembukaan 3 sampai ke pembukaan 10 menjadi lebih cepat dibandingkan pada ibu yang hanya menanti kontraksi dengan terlentang berbaring saja.

Anda dapat mencoba beberapa posisi selama tahap pertama dan tahap kedua persalinan. Yaitu saat kontraksi sudah terasa. Bisa dilakukan sendiri di rumah sebelum berangkat ke rumah bersalin.  Misalnya jalan-jalan perlahan, kemudian duduk lalu berdiri lagi berulang-ulang. Jadi ketika kontraksi terjadi, jangan ditahan melainkan dirasakan dengan sepenuh hati sambil mengatur nafas panjang.

Perlu diingat, posisi tubuh penting sekali untuk memiliki kekuatan mendorong bayi keluar. Dengan memperhatikan setiap posisi saat menghadapi kontraksi, maka posisi kepala bayi akan semakin terdorong ke bawah mendekati perineum.

Usahakan tenang dan pusatkan perhatian pada persalinan yang lancar dan kenyamanan Anda serta si buah hati. Dengan demikian Anda dapat melalui prosesi kontraksi dari tahap ke tahap dengan mulus. Tatkala di rumah bersalin dengan bantuan dokter, suami  dan bidan,  cobalah sampaikan posisi yang paling nyaman bagi Anda ketika menghadapi kontraksi sampai pembukaan lengkap terjadi.  Jadi jangan sungkan untuk mencoba posisi yang memang Anda merasa nyaman.
berbagai sumber/ysm



No comments: