Wednesday 15 September 2010

Ayo Dorong Dia Keluar…


Ayo Dorong Dia Keluar…


Lupakan gambaran melahirkan bayi seperti yang ada di TV atau film. Wanita yang sedang mengatur nafas dengan bimbingan bidan hitungan “1,2,3, 4..”. Hapus semua itu dari benak Anda.


Asal tahu saja, tubuh Anda mampu mengatur sendiri bagaimana cara mendorong bayi saat proses persalinan tiba. Sebagian besar bahkan tanpa perlu bantuan instruksi dari dokter atau bidan yang mendampingi.


Jika proses persalinan sedang berjalan, Anda pasti sudah mulai merasakan kontraksi yang semakin sering. Manakala pembukaan sudah penuh, dengan sendirinya tubuh Anda mengatur kapan harus mengedan. Kontraksi yang terjadi, jika dicermati akan terasa perubahannya. Anda merasakan kapan saatnya harus mengedan, kapan harus menarik nafas.


Bagi calon ibu yang rajin senam hamil ataupun yoga, pastinya tidak akan lupa bagaimana harus mengatur nafas. Jangan ragu minta bantuan suami atau bidan untuk ikut mendorong. Rasakan sakit dan kontraksi yang paling dominan muncul di bagian mana. Tahap pembukaan biasana sudha sempurna. Saat itu Anda harus berpikiran positif dan biarkan tubuh Anda mengatur kapan harus mencari posisi yang nyaman untuk mengedan.


Karena ada juga yang menyukai posisi berbaring ke kiri atau ke kanan atau bahkan ada yang memilih posisi seperti jongkok untuk memudahkan kepala bayi keluar lebih cepat.


Jika memungkinkan ajaklah bayi berdialog. Ajakan ke bayi Anda akan memperkuat dorongan bayi menuju persalinan penuh.


Tehnik mengatur nafas dan bekerjasama dengan tubuh Anda tetap menjadi kunci utama melahirkan dengan lancar. Rahim akan mengatur kontraksi sedemikian rupa agar bayi keluar pada saatnya. Bayi pun memiliki refleks untuk bergerak keluar saat rahim berkontraksi. Dengan demikian ia akan terus melewati jalan lahir.


Sedikitnya ada jarak beberapa menit untuk setiap kali konraksi dan mengedan. Rasanya seolah bayi “mundur selangkah dan maju dua langkah”. Memang sangat melelahkan. Tapi dengan pembukaan yang berjalan lamban, “stretching” jaringan jalan lahir juga berjalan lamban, akan membuat perobekan tidak terlampau parah.


Dengan menekukkan kaki dan ditahan oleh tangan, akan membuat pelvic terbuka lebih lebar, dan bayi pun meluncur lahir.

Nah kini bayi Anda sudah lahir. Sebagian tugas Anda sudah selesai. Letakkan segera dia di dada Anda dan biarkan dia menyelesaikan tugas menjalani Inisiasi Menyusui Dini.


Tahap berikutnya adalah mengeluarkan plasenta. Gerakan bayi mencapai payudara dan gerak mengisap putting payudara menyebabkan rahim berkontraksi lagi. Biarkan tali pusatnya masih tetap terhubung dan baru dipotong setelah berhenti berdenyut. Maksudnya agar bayi masih memperoleh kesempatan terakhir mendapatkan manfaat plasenta sebelum tugasnya selesai memasok makanan dan oksigen ke tubuh bayi. Saat rahim kontraksi kembali itulah plasenta akan keluar.

Congratulations Mama! Berbaring santai dan peluk hangat buah hati Anda. (ysm/naturalbirthandbabycare)

No comments: