Wednesday 29 April 2009

Polyhydramnios : Terlalu banyak Cairan Plasenta



Polyhydramnios : Terlalu banyak Cairan Plasenta

Polyhydramnios adalah kondisi kelebihan cairan plasenta saat ibu sedang hamil. Sehingga posisi bayi didalamnya seperti sedang berenang dalam cairan plasenta yang banyak jumlahnya. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan karena dapat membahayakan keselamatan ibu maupun bayi yang dikandungnya. Jadi alangkah baiknya Anda memahami apa yang perlu diketahui seputar kasus kelebihan cairan plasenta ini.

Yang penting diketahui tentang Cairan Plasenta :

Cairan plasenta berada dalam rahim yang membungkus janin dan berperan penting menjaga agar janin dapat tumbuh kembang dengan sempurna dan sehat. Cairan jernih dan bening ini melindungi janin dengan jumlah yang memadai. Melalui cairan plasenta inilah janin bernafas melalui parunya dan mengeluarkannya kembali. Dengan plasenta ini pula, paru dan sistem pencernaan janin dapat tumbuh kembang semakin kuat sampai saat kelak dilahirkan. Cairan plasenta ini pun memungkinkan bayi bergerak yang membantu pertumbuhan tulang dan ototnya

Kantung plasenta yang melingkupi bayi Anda mulai terbentuk pada 12 hari setelah terjadi pembuahan diiringi dengan pembentukan cairan plasenta. Pada awal kehamilan ini cairan plasenta tersebut terbentuk dari cairan yang dipasok dari tubuh ibu. Setelah berjalan sekitar 12 minggu, urin dari bayi dalam kandungan itulah yang ikut mengisi cairan plasenta.

Jumlah cairan plasenta akan terus bertambah sampai kehamilan usia 28-32 minggu. Pada saat itu cairan plasenta jumlahnya sekitar 1000cc. Setelah lewat masa itu sampai kandungan mencapai usia 37040 minggu, saat bayi sudah siap lahir maka jumlah cairan itu akan semakin menurun.

Apa yang perlu diketahui tentang Polyhydramnios

Polyhydramnios adalah cairan plasenta yan terlalu banyak jumlahnya yang terjadi pada 2 dari 100 kehamilan. Sebagian besar kasus ini berkembang sedikit demi sedikit jumlahnya sampai kemudian mencapai dua kali lipatnya. Namun dalam kasus yang amat jarang terjadi jumlah cairan yang semakin banyak ini sudah tampak terjadi sejak kandungan berumur 16 minggu. Hal ini akan mengakibatkan bayi lahir prematur.

Polyhydramnios dapat dideteksi melalui tes USG. Sampai saat ini pihak medis belum ada yang mampu menjelaskan mengapa kasus ini bisa terjadi. Namun ada 2 hal yang dianggap sebagai akibat kasus polyhydramnios :

• Kelainan pada bayi lahir yang memiliki kesulitan untuk menelan. Secara normal, saat janin dalam kandungan mulai bisa menelan, jumlah cairan plasenta sedikit demi sedikit menurun jumlahnya. Faktor inilah yang menolong sebagai penyeimbang jumlah cairan karena janin mampu berkemih.

• Kelainan jantung pada bayi saat lahir.

• Faktor ibu hamil dengan diabetes bisa jadi faktor pemicu terjadinya polyhydramnios. Jika ibu tidak diabetes maka kompllikasi yang terjadi jika ibu mengalami polyhydramnios tidak separah pada ibu yang diabetes.

• Pada ibu hamil dengan polyhydramnios yang parah, dapat menyebabkan ibu sulit bernafas seperti gejala asma, karena jumlah cairan terus bertambah dan mendesak rongga perutnya.

• Bayi bisa terlilit tali pusat.

• Kerusakan pada tali pusat.

• Pertumbuhan janin mengalami gangguan.

• Kematian janin dalam kandungan.

• Dilahirkan dengan cara bedah caesar.

• Terjadi perdarahan akut pada ibu pascamelahirkan.

Apa yang harus dilakukan?

Lakukan pemeriksaan kesehatan kandungan Anda secara rutin dan selalu memenuhi kecukupan gizi sesuai dengan kebutuhan ibu hamil. Dengan rajin memeriksakan kandungan, dokter akan segera mengetahui jika terjadi kelainan atau masalah pada kehamilan Anda.
YSM 9months/webmd.com

No comments: