Tuesday, 15 July 2008

Eksplorasi Spiritual di Dunia Bawah Laut


Dr. Karno Suprapto, Sp.O.G
Eksplorasi Spiritual di Dunia Bawah Laut

Kehidupan Dr. Karno Suprapto, SpOG alias dokter Karno begitu energik. Buktinya di usia yang tak lagi muda, suami Siti Adiprigandori Adiwoso ini masih getol menjelajahi dunia bawah laut. Bagi seorang Karno, diving bukanlah hal baru. Perasaan cintanya dengan olahraga air satu ini tak pernah uzur ataupun luntur dimakan waktu.

Tahun 1995, menjadi awal Karno mencicipi diving. Perkenalan Karno dengan olahraga menyelam didapat dari seorang instruktur menyelam kala ia berjalan-jalan di Pulau Moyo, Sumbawa, dulu. Sejak saat itu, Karno mengakui hobinya menyelam yang semula coba-coba, kemudian justru membuatnya kecanduan. “Nah, sejak itu saya merasa bahwa menyelam itu sangat nikmat,” katanya.

Alhasil, setibanya di Jakarta Karno tak segan-segan mengikuti sekolah menyelam. Hasilnya, ia pun mengantongi sertifikat dari PADI (Professional Association of Diving Instructors). Tak hanya itu yang didapat Karno dari hobinya menyelam. Tubuh terasa sehat, bugar dan tampak awet muda adalah sebagian pengaruh positif yang ia terima. “Jika saya dijejerkan dengan adik saya yang 3 tahun di bawah saya, orang selalu mengira adik saya adalah kakak saya,” katanya, lantas tertawa.

Kata bapak satu anak dan satu cucu itu, aksinya menikmati keindahan bawah laut banyak dilakukan bersama sang istri tercinta. Juni ini, 13 tahun sudah Karno melakoni diving. Selama itu pula, ia mendapat sedikit pengalaman spiritual, “semua ini kuasa allah. Rasanya kita ngga mau keluar lagi karena begitu nikmatnya.”

Alumnus FKUI ini mengutarakan, berada di dasar laut tak ubahnya seperti kondisi di dalam rahim. Tenang, tentram tanpa gangguan apapun. Alasan itulah yang membuat Karno lantas kepincut dengan diving. Bahkan, ia rela mengurangi porsi prakteknya untuk hobi yang satu ini. Lantaran kerap menghabiskan waktu ke pulau, ia pun menuai protes dari pasien. Entah berapa pulau yang telah ia singahi. Baik dalam maupun luar negeri.

Namun yang pasti, ada satu tempat yang begitu membekas di hati Karno, yakni Selat Lembes. Selat yang boleh dibilang jauh dari bersih. Tapi, kondisi itu tak menyurutkan niatnya untuk menyelam. Untuk bisa melihat cantiknya serta warna-warni binatang yang ada di Selat Lembes, Karno terpaksa menyelam sambil membongkar-bongkar sampah. “Kalau kita ngga kehabisan udara bisa disitu terus, ngga geser-geser saking banyaknya yang lucu-lucu,” kenangnya.

Karno pun menyempatkan diri untuk mengabadikan indahnya kehidupan bawah laut dalam sebuah foto. Perlahan, Karno mulai mendalami dunia fotografi. Bahkan, beberapa hasil jepretannya pernah dipersandingkan dengan fotografer professional dan dipamerkan dalam sebuah acara yang diusung oleh departemen pariwisata beberapa waktu lalu. by: izoel 9months

No comments: