Tuesday, 28 October 2008

Baby Q & A Bayi Jarang Menangis

Dr. Kiki MK Samsi, Sp.A, M.Kes

Tak ada masalah bayi dan anak yang tak bisa dijawab. Dokter Kiki akan menjawab pertanyaan Anda tentang seputar kesehatan bayi dan anak.

T:
Bayi Jarang Menangis

Putri kecil kami yang umurnya baru 3 bulan dan jarang sekali menangis. Ketika dimandikan pun, dimana biasanya bayi akan menangis sekencang-kencangnya karena kedinginan, dia cuma menggigil saja sambil menampilkan wajahnya yang lucu. Ketika buang air kecil dia juga tidak menangis tapi hanya menggeliatkan badannya. Hauspun dia tidak menangis keras tapi hanya merengek sebentar. Normalkah dia, apakah tidak berbahaya bagi kesehatannya?
Nifitha.

J:Ibu Nifitha yang baik, seorang bayi umumnya menangis saat berespon atau berkomunikasi dengan lingkungan sekitar. Ada bayi yang temperamental dan menangis keras saat terlambat disusui, buang air kecil, atau bahkan buang angin. Namun ada juga bayi yang hanya menangis bila benar-benar haus atau kesakitan. Ibu harus lebih mengamati apakah bayi ibu memberi respons atau mencoba berkomunikasi dalam situasi tertentu. Misalnya saat mandi adakah reaksi bayi, bisa menangis atau menunjukkan respon gembira (tertawa bahkan berekspresi lucu). Tidak semua bayi harus menangis untuk menunjukkan ia kehausan, mungkin hanya dengan merengek kecil dia sudah merasa cukup berkomunikasi dengan ibunya dan ia akan disusui. Jadi tidak perlu selalu menangis untuk meminta disusui. Anak pertama saya pun jarang menangis keras bila kehausan, hanya merengek kecil namun istri saya cukup cekatan untuk mengetahui anaknya minta disusui.

Ada baiknya ibu melibatkan keluarga (terutama nenek) atau teman dekat untuk melihat apakah menurut mereka anak ibu mengalami masalah. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk membantu kewaspadaan adanya kelainan pada bayi yang tidak menangis keras adalah sebagai berikut:

1. Bayi menunjukkan usaha menangis yang kuat tetapi suara yang keluar hanya sedikit. Ini bisa saja menunjukkan kelainan pada pita suara.

2. Bayi menunjukkan usaha menangis yang kuat namun tidak ada suara sama sekali disertai wajah kebiruan ini dikenal dengan istilah “breath holding spell”. “breath holding spell” ini bukan disebabkan oleh kondisi serius namun apabila bayi menahan nafas terlalu lama maka bisa terjadi komplikasi serius yaitu kekurangan oksigen.

3. Bayi menunjukkan respon minimal terhadap rangsangan namun disertai adanya keterlambatan fungsi perkembangan lain terutama yang paling mudah dikenali adalah fungsi motorik. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh kelainan di sistem saraf.

Mengetahui keterlambatan perkembangan pada bayi usia 3 bulan tidaklah mudah, jadi perlu bantuan dari dokter anak untuk mendeteksinya. Kewaspadaan perlu ditingkatkan terutama bila terdapat masalah selama kehamilan dan proses persalinan misalnya persalinan yang lama, ibu menjalani operasi sesar karena terjadi gawat janin, atau nilai APGAR yang buruk.

Menangis kuat sering juga dianggap sebagai proses latihan nafas pada bayi. Namun sebenarnya menangis kuat terutama dibutuhkan saat bayi baru lahir untuk mengembangkan kedua paru. Setelah bayi bisa bernafas dengan baik maka pernafasan biasa (tanpa perlu menangis kuat) cukup untuk mempertahankan fungsi pernafasan. Jadi, jarang menangis tidak memberi dampak buruk tetapi kewaspadaan harus ditingkatkan karena jarang menangis bisa merupakan tanda (akibat) dari suatu kondisi serius seperti yang telah saya jelaskan.

Bila perlu ibu dapat membuat video saat bayi ibu bereaksi atau berkomunikasi terhadap lingkungan terutama saat bayi menangis. Kemudian video ini bisa diperlihatkan ke dokter anak untuk dinilai ada tidaknya gangguan.

Demikian, semoga bayi ibu tetap sehat dan selalu menjadi penyejuk hati ibu dan keluarga.

Salam, kiki

No comments: