Placenta Previa
Apa dan Bagaimana mengatasinya ?
Mendengar dokter menyebut Anda menderita placenta previa, apa reaksi Anda? Terkejut, takut, khawatir…berbagai rasa berkecamuk… Untuk mengatasi kekhawatiran Anda, artikel berikut ini menjelaskan apa itu placenta previa dan bagaimana mengatasinya…
Placenta previa pada dasarnya adalah kondisi dimana posisi placenta terlalu dekat atau bahkan menutupi servik. Plasenta adalah organ vital yang menjadi jembatan antara ibu dengan bayi dan menyuplai nutrisi melalui tali pusar janin Anda. Anda mungkin pernah mendengar bahwa plasenta sebenarnya bisa bergerak, tapi dalam kenyataannya ia tetap berada di tempatnya. Namun uterus secara perlahan berubah dan mengembang seiring dengan bayi yang belum lahir, jadi posisi plasenta bisa berubah selama kehamilan.
Dalam kehamilan yang masih muda, placenta previa bukan masalah karena posisinya akan berubah seiring dengan waktu sampai kehamilan masuk usia ke-sembilan. Tetapi jika diagnosa dokter baru diketahui setelah kehamilan mendekati masa kelahiran ini berarti “masalah”. Posisi dari plasenta kemudian dicek melalui USG. Karena itulah pentingnya bagi anda pada masa-masa trimester terakhir kehamilan secara teratur memeriksakan kehamilan.
Jika kondisi placenta previa terus berlangsung sampai saat kandungan semakin tua, dapat menyebabkan perdarahan dalam trimester ketiga. Bisa juga menyebabkan kelahiran dini yang membuat bayi lahir prematur. Jika plasenta menutupi seluruh serviks atau sebagian dari serviks saat Anda akan melahirkan sulit diharapkan bisa melahirkan dengan normal atau jika terpaksa harus dengan bedah Caesar. Meskipun ini bukan cara yang ideal, namun yang paling penting baik Anda maupun bayi dapat terselamatkan.
Jika usia kehamilan memasuki minggu ke-19 dan memperlihatkan posisi plasenta di bawah, hanya 10% wanita yang terancam komplikasi sampai menjelang persalinan. Ini berarti 90% plasenta diharapkan masih bisa berubah posisinya kearah normal. Perubahan letak plasenta pada usia kandungan masihmuda ini juga masih mungkin terjadi karena jumlah cairan ketuban masih banyak dan memungkinkan janin bergerak memutar ke berbagai arah yang dikehendaki janin. Namun seiring dengan usia kandungan yang semakin tua, maka biasanya cairan ketuban akan semakin berkurang sampai menjelang masa persalinan. Nah, pada masa inilah biasanya placenta previa jadi bermasalah saat janin sudah berubah posisi namun letak placenta tetap menutupi jalan lahir, sehingga sudah sulit untuk diharapkan kembali ke letak yang seharusnya. Masalahnya pada usia kandungan di trimester terakhir, cairan ketuban sudah semakin sedikit dan besar bayi sudah semakin memenuhi ruang rahim.
Penanganan terhadap plasenta previa tidak sesederhana yang kita kira. Dokter akan memonitor secara teratur dengan USG untuk melihat dimana letak plasenta dan Anda tentu diminta untuk banyak istirahat, Disarankan untuk puasa hubungan seks dan menghindari pekerjaan yang berat-berat. Artinya mintalah pengertian suami untuk ikut membantu pekerjaan rumah. Dalam kasus yang ekstrim, dimana terjadi perdarahan, Anda harus “bedrest”.
Perdarahan pada placenta previa terjadi karena perubahan pada serviks di akhir masa kehamilan. Sejalan dengan perubahan pada serviks atau mulai melebarnya pembuluh darah kemudian pecah dan terjadi perdarahan, kadang-kadang dengan jumlah yang cukup banyak. Amat penting untuk segera melaporkan pada dokter yang akan menolong persalinan Anda. Yang melegakan, kasus semacam ini termasuk jarang terjadi. Kalaupun terpaksa dilakukan bedah Caesar, kondisi bayi aman-aman saja.
Ada kemungkinan pasca melahirkan ibu yang menderita placenta previa mengalami perdarahan namun dokter biasanya sudah memperhitungkan tindakan yang perlu dilakukan. Artinya dokter sudah mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi dan dokter pasti sudah meminta stafnya untuk siap menangani Anda.
Mereka yang termasuk berisiko tinggi mengalami placenta previa adalah yang mengandung bayi kembar, perokok atau yang punya penyakit berat. Anda juga termasuk yang berisiko tinggi jika sebelumnya pernah operasi Cesar atau operasi lain yang berkaitan dengan kandungan. Sebaiknya kemukakan catatan riwayat penyakit anda pada dokter sehingga selama kehamilan dokter akan selalu siap memonitor kesehatan Anda.
Placenta previa adalah komplikasi yang terjadi pada kehamilan. Namun sejauh ini tidak terlalu banyak yang mengalaminya. Penanganannya cukup singkat dan hampir di setiap kasus, dokter berhasil menyelamatkan ibu dan bayinya meskipun lebih sering harus dengan bedah Cesar.
Jika placenta previa tidak dapat kembali ke posisi semula dengan sendirinya, ada beberapa cara untuk menanganinya. Antara lain dengan “bedrest” dan kehamilan Anda akan selalu dimonitor melalui USG. Jika mulai terjadi perdarahan yang banyak atau terjadi beberapa kali kontraksi maka Anda harus segera ke rumahsakit karena mungkin saja akan segera melahirkan.
Penanganan placenta previa tergantung pada letaknya
- Complete Previa : jika benar-benar menutupi serviks dan tidak memungkinkan ibu melahirkan dengan normal. Jadi dokter akan memutuskan untuk segera dilakukan bedah Cesar
- Partial Previa : plasenta menutupi sedikit saja serviks, masih dimungkinkan ibu melahirkan dengan cara normal
- Marginal Previa : plasenta berada di tepi serviks namun tidak menutupi jalan lahir.
Ibu dengan placenta previa berisiko tinggi mengalami perdarahan selama atau pasca melahirkan. Karena kehilangan banyak darah, ibu mungkin menderita anemia sehingga diperlukan suplemen zat besi . Placenta previa terjadi pada 1 dari setiap 200 kehamilan. Biasanya banyak terjadi pada kehamilan kembar, juga karena faktor usia misalnya sudah berusai 35 tahun lebih saat hamil. Namun selama ini diketahui ibu yang melahirkan dengan kasus plasenta previa tetap memiliki bayi yang sehat dan dapat tumbuh normal.. by:
No comments:
Post a Comment